Senin, 27 Februari 2012

pendidikan


BAB I
PENDAHULUAN

A.       KATA PENGANTAR
      Pendidikan dalam arti luas mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal, non formal maupun informal, sampai dengan suatu taraf kedewasaan tertentu. Sedangkan secara terbatas, pendidikan diartikan sebagai proses interaksi belajar mengajar dalam bentuk formal yang dikenal sebagai pengajaran.
      Bersamaan dengan lajunya arus reformasi dalam dunia pendidikan berbagai upaya pembenahan sistem pendidikan dan perangkatnya di Indonesia terus dilakukan, akibatnya muncul beberapa peraturan pendidikan untuk saling melengkapi dan penyempurnaan peraturan-peraturan yang sudah tidak relevan lagi dengan kebutuhan saat ini. Hal ini dapat dilihat dengan berlakunya Undang-
Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
     Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan tetapi berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukan peningkatan yang berarti. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan itu sebenarnya dapat dilakukan salah satunya melalui peningkatan produktivitas kerja guru dalam menyongsong era tinggal landas. Untuk itu, guru diharapkan dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya baik secara perseorangan melalui pendidikan dan pelatihan, maupun secara bersama-sama melalui kegiatan penataran.  
      Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Reformasi pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan

A.     Rumusan Lingkup
      Masalah yang di bahas dalam makalah ini adalah teoti – teori pendidikan dan gerakan pembaharuan pendidikan developmentarisme









              
BAB II
PEMBAHASAN
TEORI-TEORI PENDIDIKAN MEMAHAMI BERBAGAI WAWASAN PENDIDIKAN YANG PENTING
A.    PENGERTIAN PENDIDIKAN
         Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
A.     Sosok Teori Dan Teori PENDIDIKAN
1.     Sosok Teori
a.     Bentuk
Sebuah teori adalah sebuah sistem konsep-konsep yang terpadu, menerangkan ,dan meramalkan (prediktif).
b.     Isi
Sebuah teori berisi konsep-konsep,ada yang berfungsi sebagai:
·       Asumsi atau konsep-konsep yang menjadi dasar/titik tolak pemikiran sebuah teori ,dan
·       Definisi ,konotatif atau denotatif atau konsep-konsep yang menyatakan makna dari istilah-istilah yang dipergunakan dalam menyusun teori.
2.     Sosok Teori Pendidikan
a.     Bentuk
Sebuah teori pendidikan adalah sebuah sitem konsep-kosep yang terpadu,menerangkan,dan prediktif tentang peristiwa-peristiwa.
       b .   Isi
Sebuah teori pendidikan adalah sebuah sitem konsep-konsep tentang peristiwa-peristiwa pendidikan. Ada yang berperan sebagai asumsi atau titik tolak pemikiran pendidikan ,dan ada pula yang berperanan sebagai definisi atau keterangan yang menyatakan makna.
3.     Asumsi Pokok
1)     Pendidikan adalah aktual ,artinya pendidikan bermula dari kondisi-kondisi akyual dari individu yang belajar dan lingkungan belajarnya.
2)     Pendidikan adalah normatif ,artinya pendidikan tertuju pada mencapai hal-hal yang baik atau norma-norma yang baik ,dan
3)     Pendidikan adalah suatu proses pencapian tujuan ,artinya pendidikan berupa searangkaian kegiatan yang bermula dari kondisi-kondisi aktual dari individu yang belajar, tertuju pada pencapaian individu yang diharapkan.


4.     Deskripsi Konsep-konsep Penjabaran Asumsi Pokok: Pendidikan adalah aktual :
1)     Entering behavior
a)     Kesiapan belajar adalah kematangan individu,jasmani dan mental untuk mengalami perkembangan,untuk menerima perlakuan-perlakuan yang dapat menyebabkan terjadinya perkembangan atau perubahan tingkah laku.
b)     Kemampuan-kemampuan belajar adalah kondisi kemampuan bawaan dan hasil belajar yang dapat dipergunakan untuk belajar. Kemampuan bawaan adalah bakat yang diperoleh proses genetik, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh melalui pengaruh-pengaruh lingkungan. Bakat terdiri atas bakat umum atau inteligensi atau bakat khusus. Inteligasi adalah kemampuan yang dimiliki setiap individu, yang terdiri atas :
(1) Inteligensi kognitif dan
(2) Inteligensi emosional
                           Intilegensi kognitif mencakup kemampuan-kemampuan :
(1)   Pemahaman verbal
(2)   Keterampilan numerik
(3)   Kemampuan menalar
(4)   Pemahaman ruang ,dan
(5)   Kefasihan menggunakan kata.
Sedangkan inteligensi emosional mencakup kemampuan-kemampuan :
(1)   Mengetahui emosi-emosinya sendiri
(2)   Mengelola emosi-emosinya sendiri
(3)   Memotivasi dirinya sendiri
(4)   Mengenali emosi-emosi orang lain ,dan
(5)   Menangani hubungan-hubungan sosial.
Bakat khusus adalah kemampuan bawaan yang dimiliki sekelompok individu dalam kemampuan tertentu luar biasa ,seperti kemampuan-kemampuan dalam  bidang musik,mekanik,motorik,dan sebagainya. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan kognitif,afektif,dan psikomotor yang diperoleh individu melalui interaksinya dengan lingkungan ,baik yang diperoleh melalui lembaga pendidikan maupun pengalaman hidup pada umunya.
·       Kemampuan kognitif adalah kemampuan mengenal dunia sekelilingnya, yang mencakup kemampuan-kemampuan : mengenal kembali, memahami ,mengaplikasi , menganalisis ,memadukan ,dan mengevaluasi .
·       Kemampuan Afektif adalah kemampuan mengalami dan menghayati nilai-nilai sesuatu hal ,yang mencakup kemampuan-kemampuan : memberikan perhatian ,berpartisipasi ,menghayati nilai-nilai ,dan membangun gaya hidup berdasarkan karakterisasi nilai-nilai .
·       Kemampuan Psikomotor adalah kemampuan motorik menggiatkan dan mengkoordinasi gerakan ,yang mencakup kemampuan-kemampuan : mempersepsi keadaan untuk siap menggunakan alat-alat pendriaan ,siaga melakukan suatu jenis tindakan tertentu ,melakukan tindakan yang terarah, melakukan tindakan-tindakan kinerja yang disertai kepercayaan diri dan terampil dan menyatakan kinerja yang canggih .
c)      Gaya belajar adalah cara-cara yang bersifat pribadi dari seseorang dalam belajar. Hal ini berkenaan dengan :
(1)   Tempo belajar atau kecepatan bertindak dalam belajar ,dan
(2)   Pemilihan strategi belajar ,atau kecerdikan atau kejelian seseorang untuk dapat memilih cara-cara belajar yang tepat dan menyenangkan .
2)     Kondisi Aktual Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar adalah situasi yang turut serata mempengaruhi kegiatan belajar seseorang individu .Linkungan belajar terdiri atas :
1)     Pendidik
2)     Alat-alat bantu pendidikan ,dan
3)     Suasana sosio-budaya yang berlangsung dalam situasi belajar .
a). Pendidik, sebagai salah satu unsur lingkungan belajar,adalah orang yang turut serta membantu tterselenggaranya kegiatan belajar seseorang individu.
b). Alat-alat bantu pendidikan yang tersedia secara cepat ,baik dalam jumlah maupun dalam mutu, sangat membantu kelancaran dan keberhasilan proses pendidikan .
c). Suasana sosio-budaya yang berlangsung dalam proses pendidikan membangun suasana emosi ,motivasi ,dan saling percaya mempercayai antara pendidik dengan si terdidik yang bersifat menghambat atau menunjang kelancaran dan keberhasilan prooses pendidikan .
                  e.     Deskripsi Konsep-konsep Penjabaran Asumsi Pokok :Pendidikan adalah Normatif
                                 1). Tujuan Umum Pendidikan
Tujuan umu  pendidikan yang berorientasi pada pencapaian manusia ideal,dari menyatakan bahwa tujuan umum pendidikan adalah kedewasaan (Langeveld) ,manusia yang berkaraktter dan bermoral sosial (Herbart) ,manusia seutuhnya (Indonesia), dan sebagainya. Disamping itu ada pula yang berorientasi pada pencapaian masyarakat ideal ,dan antara lain menyatakan bahwa tujuan umum pendidikan adalah efisien sosial (Dewey) ,warga negara yang baik dalam arti warganegara yang berkarakter (kerschenteiner), dan sebagainya.
                                2). Tujuan-tujuan Khusus Pendidikan
Tujuan pendidikan bergerak dari tujuan pendidikan setiap peristiwa pendidikan (tujuan insidental pendidikan) sampai dengan tujuan keseluruhan peristiwa-peristiwa pendidikan (tujuan umum pendidikan) .
a). Tujuan insidental pendidikan
b). Tujuan instruksional pendidikan
c). Tujuan kurikuler pendidikan
         d). Tujuan insitusional pendidikan
e). Tujuan tak lengkap pendidikan
f). Tujuan sementara pendidikan
f.    Deskripsi Konsep-konsep Penjabaran Asumsi Pokok : Pendidikan adalah Suatu proses
   1) Gaya nomotetis
Gaya ini adalah pandangan sosiologis yang menekankan pada pentingnya institusi,Peranan –peranan sosial ,dan harapan social dalam kehidupan manusia.
Konsep sosiologis atau konsep gaya nomotetis dalam pendidikan adalah konsep yang memandang bahwa proses belajar mengajar terutama ditentukan oleh tuntutan-Tuntutan institusi social ,agar tujuan pendidikan adalah seseorang yang dapat Bertingkah laku sesuai dengan peranan-peranan social yang diharapkan atau yang dicita-citakan oleh masyarakat tempat individu itu hidup .Pendidikan merupakanproses sosialisasi ( socialization of personality) atau enkulturasi, yaitu suatu proses pewarisan budaya kepada generasi muda ,agar menjadi anggota masyarakat yang dicita-citakan. Proses yang terjadi dalam pendidikan atau proses kegiatan belajar mengajar adalah internalisasi atau pemilikan konsep-konsep tentang peranan-peranan social yang ideal oleh seseorang individu ,dan pembiasaan bertingkah laku sesuai konsep-konsep peranan social tersebut .Pendidikan adalah pembentukan pola kepribadian individu sebagai anggota masyarakat .
2)               Gaya ideografis
Gaya ini adalah pandangan psikologis pada pentingnya kehidupan manusia individu dengan kepribadian dan kebutuhan-kebutuhan untuk mewujudkan potensi-potensi yang dimilikinya .Konsep psikologis atau konsep ideografis dalam pendidikan adalah konsep yang memandang bahwa proses belajar mengajar itu ditentukan oleh tuntutan-tuntutan individual ,agar tujuan pendidikan adalah mengembangkan potensi-potensi individual sehingga menjadi seorang pribadi, menjadi dirinya sendiri.
Pendidikan merupakan proses individual isasi atau personalisasi (personality of roles) ,yaitu suatu proses pemekaran kemampuan-kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk menjadi kemampuan-kemampuannya yang diperlukan dalam hidup. Proses yang terjadi dalam pendidikan atau proses belajar mengajar adalah pemunculan ,pembangkitan dan penyesuaian sosial dari potensi-potensi yan dimilki oleh setiap individu .Pendidikan adalah pemekaran potensi-potensi individual dan penyesuaian sosialnya .
3)     Gaya Transaksional
Gaya ini adalah pandangan interdisipliner ilmu-ilmu tingkah laku yang menekankan pada pentingnya keserasian hubungan sosial atau interaksi sosial antar pribadi ( I am oke, You are oke ) dalam kehidupan manusia .Konsep interdisipliner atau konsep traksaksional dalam pendidikan adalah konsep yang memandang bahwa proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh transaksi sosial antar individu yang terlibat dalam peristiwa pendidikan .Proses yang terjadi dalam pendidikan atau proses belajar mengajar adalah proses transaksi atau proses saling memberi dan menerima pengalaman hidup antara pendidik dengan si terdidik ,yang didasarkan pada saling percaya mempercayai yang tertuju pada tercapainya perkembangan kepribadian yang dapat hidup selaras dalam masyarakat secara konstruktif ,Pendidikan adalah percakapan atau dialog yang konstruktif dalam mengembangkan kepribadian individu yang hidup selaras dalam masyarakat. Pendidikan adalah proses humanisasi, yang di dalamnya terpadu prose sosialisasi dan personalisasi
5.     Klasifikasi Teori Pendidikan
a.     Teori Umum Pendidikan
1)   Teori Umum Pendidikan Preskriptif
Teori ini adalah seperangkat konsep-konsep tentang keseluruhan aspek-aspek pendidikan, yang menyajikan konsep-konsepnya bertujuan menerangkan bagaimana sebaiknya/seharusnya peristiwa-peristiwa pendididkan diselenggarakan.
2)   Teori Umum Pendidikan Deskriptif
Teori ini adalah seperangkat konsep-konsep tentang keseluhan aspek-aspek pendidikan, yang menyajikan konsep-konsepnya bertujuan menerangkan bagaimana peristiwa-peristiwa pendidikan telah dan sedang terjadi dalam masyarakat. Teori pendidikan Yang termaksuk dalam kelompok ini yaitu :
a)  Pendidikan Luar Negri atau Pendidikan Internasional
b)  Pendidikan Pebandingan atau Pendidikan Komparatif, dan
c)   Pendidikan Historis atau Sejarah Pendidikan

b.     Teori Khusus Pendidikan
1)   Teori Khusus Pendidikan Preskriptif
Teori ini adalah seperangkat konsep-konsep tentang sesuatu aspek pendidikan, yang menyajikan konsep-konsepnya  bertujuan menjelaskan bagaimana seharusnya sesuatu kegiatan pendidikan dilakukan. Teori pendidikan yang termaksuk dalam kelompok ini adalah Teknologi Pendidikan, yang antara lain mencakup studi-studi tentang :
a)  Manajemen Pendidikan (Perencanaan pendidikan, Kepemimpinan Pendidikan, Organisasi Pendidikan, dan Supervisi Pendidikan),
b)  Penyusunan dan Pengembangan Kurukulum Pendidikan,
c)   Model-model Pendidikan (Model-model mengajar, Model-model Membimbing, dan Model-model Melatih),
d)  Evaluasi Pendidikan, dan
e)  Riset Pendidikan.
2)   Teori Khusus Pendidikan Deskriptif
Teori ini adalah seperangkat konsep-konsep tentang sesuatu aspek pendidikan, yang penyajian konsep-konsepnya bertujuan mrnerangkan bagaimana peristiwa-peristiwa pendidikan telah , sedang, dan diperkirakan  terjadi dalam masyarakat. Teori pendidikan yang termasuk dalam kelompok ini adalah Ilmu-ilmu Pendidikan, yang antara lain yaitu:
a)  Pedagogik,
b)  Orthopedagogik,
c)   Psikologi Pendidikan,
d)  Sosilogi Pendidikan,
e)  Ilmu Pendidikan Demografis
f)    Andragogi
g)   Antropologi Pendidikan dan Etnografi Pendidikan
h)  Ekonomika Pendidikan
i)    Politika Pendidikan ,dan
j)    Ilmu Administrasi Pendidikan







B.    SOSOK TEORI UMUM PENDIDIKAN
1.     Filsafat Pendidikan
a.     Hubungan Filsafat dengan Pendidikan
Sekurang-kurangnya ada empat macam pola hubungan filsafat dengan pendidikan ,yang terdiri atas
1)     Studi Pendidikan sebagai bagian dari keseluruhan pembahasan filsafat misalnya : Republic dari Plato ,Politica dari Aristoteles dan sebagainya ;
2)     Studi Pendidikan terpisah dari pembahasan filsafat ,dan merupakan penerapan konsep-konsep filsafat (metafisika ,epistemologi ,dan aksiologi), dan pendekatan filosofis (kritis ,spekulatif/kontemplatif ,fenomenologis ,dan normatif )dalam membahas masalah-masalah pendidikan (misalnya :Introduction to philosophy of education dari Henderson ,Philosophy of education dari Home ,dan sebagainya);
3)     Studi pendidikan sama dengan studi filsafat (misalnya : Democracy and Education dari john Dewey ,Philosophy of Education dari William Heard Kilpatrick ,dan sebagainya);
4)     Studi pendidikan mengambil secara selektif nilai-nilai yang diajarkan oleh filsafat (misalnya : Algemeine Pedagogik dari Langeveld ,dan sebagainya).
b.     Pengertian Filsafat Pendidikan
1)     Batasan
Filsafat Pendidikan adalah studi penerapan konsep-konsep dan metode filsofis dalam membahas hakikat pendiidkan, baik sebagai praktek pendidikan maupun ilmu pendidikan.


2)     Klasifikasi
a)     Filsafat Praktek Pendidikan
Filsafat ini adalah studi penerapan konsep-konsep dan metode filsofis dalam membahas tentang bagaimana seharusnya peristiwa-peristiwa pendidikan secara mikro maupun makro diselenggarakan.Filsafat praktek pendidikan mencakup :
1)     Filsafat Proses Pendidikan
Filsafat proses pendidikan adalah studi penerapan konsep-konsep dan metode filsofis dalam membahas :
(1)   Apakah sebenarnya pendidikan
(2)   Apakah sebenernya tujuan pendidikan,dan
(3)   Apakah sebenarnya proses penerapan tujuan pendidikan.


2)     Filsafat Sosial Pendidikan
Filsafat sosial pendidikan adalah studi penera pan konsep-konsep dan metode filsofis sosial dalam membahas hubungan pendidikan dengan penataan masyarakat yang ideal.
b)     Filsafat Ilmu Pendidikan membahas :
(1)   Ontologi ilmu Pendidikan :pembahasan tentang hakekat struktur (bentuk dari isi) Ilmu Pendidikan
(2)   Epistemologi Ilmu Pendidikan :pembahasan tentang hakekat obyek Ilmu Pendidikan
(3)   Metodologi Ilmu Pendidikan : pembahasan tentang hakekat metode penelitian dalam pendidikan
(4)   Asiologi Ilmu Pendidikan :pembahasan tentang hakekat kegunaan Ilmu Pendidikan bagi praktek pendidikan dan pengembangan ilmu dan filsafat.
c.      Mazhab-mazhab Filsafat Pendidikan
Berdasarkan mazhab filsafat umum yang dijadikan asumsi ,mazhab-mazhab Filsafat Pendidikan antara lain mencakup :
1)     Filsafat Pendidikan Idealisme
2)     Filsafat Pendidikan Realisme
3)     Filsafat  pendidikan Neo- Thomisme
4)     Filsafat pendidikan Pragmatisme
5)     Filsafat pendidikan Eksistensialisme
2.     Teori Khusus Pendidikan Deskriptif
a.     Pendidikan Luar Negeri atau Pendidikan Internasional
Bidang study ini adalah study interdisipliner tentang pendidikan, yang bertujuan menggambarkan keseluruhan aspek pendidikan dan katar belakang demogrfais, ekonomis, dan sosialnya yang terjadi dibeberapa Negara diluar Negeri
b.     Pendidikan perbandingan atau pendidikan komparatif
Bidang study ini adalah interdisisipliner tentang perkembangan pendidikan yang bertujuan menggambarkan pertsamaan dan perbedaan keseljuruhan aspek-aspek pendidikan dan latar belakang demokrafis, ekonomis dan sosialnya  dari berbagai Negara.
c.      Pendidikan historis atau sejarah pendidikan
Bidang study ini adalah study interdisipliner tentangperkembannagan pendidikan sesuatu Negara atau kawasan, yang bertujuan menggambarkan keseruhan aspek-aspek pendidikan dan latar belakang intelektual ( emikiran filsafat, pandangan agama, perkembangan ilmu danseni ) dan sosialnya ( polittik, ekonimo dan tatanan masyarakat ).

C.               SOSOK TEORI KHUSUS PENDIDIKAN
1.     Tekhnologi dan Seni Pendidikan sebagai teori khusus pendidikan Preskriptif
a.     Manajemen pendidikan
1). Perencanaan pendidikan
2). Kepemimpinan pendidikan
3). Organisasi pendidikan
4). Super visi pendidikan
b.   Penyususan dan pengembangan kurikulum
c.   Model-model mengajar
1). Model-model pemrosesan informasi
     Model ini adalah model-model mengajar yang berorientasi pada kemampuan  
     memproses informasi dari siswa dan cara-cara mereka dapat meningkatkan 
     kemampuan mereka menguasai informasi
2). Model-model pengembangan pribadi
             Model ini adalah model-model mengajar yang berorientasi pada individu dan
             pengembangan diri pribadi
3). Model-model interaksi sosial
             Model ini adalah model-model mengajar yang berorientasi pada hubungan-
             hubungan individu dengan masyarakat atau dengan orang lain
4). Model-model pengubahan tingkah laku
             Model ini adalah model-model mengajar yang berorientasi pada pengubahan tingkah 
             laku melalui pengontrolan dan penguatan yang terus menerus terhadap perangsang
d.     Didaktik dan Metodik
1). Didaktik
2). Metodik
e. Evaluasi pendidikan
f. Riset Pendidikan
2. Ilmu-ilmu pendidikan sebagai teori khusus pendidikan deskrptif
a. Pedagogik
b. Orthopedagigik
c. psikologi pendidikan
d. Sosisologi Pendidikan
e. Ilmu Pendidikan Kependudukan
f. Andragogi
g. Antropologi Pendidikan
h. Ekonomika Pendidikan
i. Politika Pendidikan
j. Ilmu Administrasi Pendidikan.


ALIRAN – ALIRAN PENDIDIKAN GERAKAN PEMBAHARUAN PENDIDIKKAN DEVELOPMENTASI

A.    ORIENTASI UMUM
1.     Batasan
a.      Developmentasi merupakan perkembangan lebih lanjut Naturalisme dari Rosseau, yang melanjutkan pendidikan alam dalam arti
1)     Pendidikan sesuai dengan alam, yaitu pendidikan yang mengembangkan pembawaan atau bakat anak yang pada dasarnya adalah baik.
2)     Pendidikan Negatif, yaitu pendidikan yang tidak ditunjukkan untuk mempersiapkan hidup dalam masnyarakat yang ada, tetapi mempersiapkan diri untuk menghadapi kondisi – kondisi masnyarakat yang tidak menguntungkan, tetapi harus berparsipasi di dalamnya.
3)     Pendidikan yang berlangsung di dalam kehidupan dalam alam, yaitu pendidikan yang dilaksanakn di dalam kehidupan fisik dan social wajar, tidak dibuat-buat.
b.     Developmentasi adalah paham yang mencoba menerapkan prinsip – prinsip naturalism Romantik Rousseau atau pendidikan alam di sekolah, dengan memberikan peranan yang lebih positif dari pendidikan di dalam mengawal dan melancarkan proses pengembangan yang wajar dari kemampuan – kemampuan bawaan yang tergantung dalam diri setiap individu

2.     Karakteristik
a.      Pendidikan adalah pengembangan pembawaan (nature) yang disertai oleh asuhan yang baik (nurture),
b.     Pendidikan didasarkan pada studi tentang karakteristik perkembangan anak melalui observasi dan eksperimen
c.      Perbaiakan pendidikan lebih ditekankan pada pada metode – metode mengajar, pendidikan guru dan pemahaman tentang karakteristik proses pendidikan yang lebih baik.
d.     Perkembangan pendidikan mengutamakan perbaikan pendidikan dasar
e.      Pengembangan pendidikan mengutamakan pada perkembangan pendidkan universal.

3.     Tokoh
Pestalozzi, Herbart, Froebel, Stanley Hall


B.    PESTALOZZI DAN PESTALOZZIANISME
1.     Tokoh Pestalozzi (1746-1827)
a.      Pestalozzi adalah tokoh pertama yang dipengaruhi oleh Rousseau yang mencoba, ia katakana sendiri, mempsikologikan pendidikan (to psychologize education)
b.     Perjalan hidupnya
Ia dilahirkan di Zurich. Ayahnya seorang dokter, dan meninggal pada waktu ia masih berusia lima tahun. Kasih saying ibunya sangat berkesan dan mempengaruhi pemikirannya tentang pendidikan. Ia mendapatkan pendidikan disekolah dasar, sekolah latin, serta Colegium Humanitatis dan collegiums Carolinum.
c.      Percobaan di Neuhop (1774-1780)
Ia mendirikan pertanian di Neuhop, dalam rangka mewujudkan anjuran Rousseau untuk hidup mendekati alam. Anak – anak yang terlantar di bawah asuhannya dalam percobaan pertanian di Neuhop mendapat pelajaran membaca, menulis dan berhitung, serta berada dalam susasana religious dan kasih saying.





d.     Masa menulis buku (1780-1798)
Karena kegagalannya dalam percobaan Neuhop, ia meyerahkan kegiatannya dalam menulis buku-bukutenal.tang pendidikan dan reformasi social. Ia menulis “Leonard und Gestrude”, sebuah tulisan berbentuk roman seperti Emile, yang berisi gagasan tentang pembaharuan pendididkan dan social; dan Die Abenstrundeeines Eiensiedlers (saat – saat malam hari dari seseorang pertapa), yang berisi cita-cita membangun masnyarakat.
e.      Percobaan di Sekolah Dasar
Percobaan dan metode dilaksanakan di Stanz,Burgdorf, dan Yverdun. Ia mencobakn sekolah dasar yang menekankan pada pekerjaan tangan yang ditambah dengan pengajaran formal. Namun percobaan itu gagal karna ada serangan dari tentara prancis


2.     Dasar Filosofit
a.      Naturalisme
Menyatakan bahwa manusia didorong oleh kebutuhan-kebutuhan, dapat menemukan jalan menuju kebenaran tidak dimanapun juga, tetapi didalam khuluknya sendiri.
b.     Realisme Krisis
Pengetahuan yang benar diperoleh tidak hanya diperoleh melalui pendirian semata (Joeke), tetapi melalui prinsip pendirian.
c.      Protestanisme
Cenderung pada meleburkan keimanan formal dalam kebaikan hati dan kesadaran diri pribadi manusia tentang tuhan. Ia menyatakan bahwa tuhan adalah hubungan terdekat dengan manusia.
d.     Philiantropisme
Gerakan yang mencintai atau menyayangi sesame manusia


3.     Teori Pendidikan
a.      Fungsi Pendidikan
1)     Pendidikan adalah alat untuk mengadakan reformasi masnyarakat.
2)     Fungsi pendidikan adalah menghilangkan segala sumber penderitaan rakyat, yang berupa:
a)     Raja yang kurang memperhatikan rakyatnya
b)     Orang makin   menjauhi diri dari agama
c)     Makin suburnya verbalisme.
3)     Pendidikan pada akhirnya harus ditinjaukan pada upaya mewujudkan sebuah masnyarakat yang ditandai adanya keluhuran budi dalam diri individu, dan keadilan dalam Negara, atau sebuah kehidupan yang lebih bahagia dan saleh dari setiap kehidupan.
4)     Prinsip – prinsip pengembangan pendidikan dalam memperbaiki masyarakat:
a)     Semua pembaharuan yang sesungguhnya harus dimulai dari perbaiakan individu dan bukan dari masyarakat.
b)     Individu dapat meningkatkan hanya dengan cara meletakkan kedalam genggamannya kekuatan untuk dapat menolong dirinya sendiri
c)     Satu – satunya cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan adalah melalui proses pembangunan

b.     Tujuan Persoanal Pendidikan
Perkembangan secara harmonis dari semua potensi yang terkandung dalam diri setiap individu.

c.      Kurikulum
1)     Pendidikan intelektual
a)     Dari pengalaman diri sederhana menuju kepada pengalaman yang komplek
b)     Dari pengalaman yang konkrit menuju kepada pengalaman yang apstrak
c)     Dari kegiatan sendiri, baik dalam menangkap dan memasukkan pengetahuan (impresi) maupun dalam menyatakan apa ada dalam dirinya (ekspresi)
2)     Pendidikan normal dan religious atau latihan emosi
3)     Pendidikan industry atau latihan kecekatan tangan

d.     Metode Pendidikan
1)     Pendidikan adalah perkembangan yang harmonis antara akal (intelektual), hati (moral), dan tangan (keterampilan)
2)     Pendidikan umum mendahului pendidikan keterampilan
3)     Pendidikan lebih mengutamakan pengembangan kemampuan dari pada penguasaan pengetahuan
4)     Kemampuan anak muncul dari dalam
5)     Pendidikan berlangsung secara bertahap sesuai dengan tahap – tahap perkembangan
6)     Pendidikan mengetahui tatanan alam (the rood of nature)

e.      Pelajar
Anak adalah “human plant” atau tanaman yang mempunyai potensi –potensi kemanusian, yang pada dasarnya adalah baik

f.      Guru
Peranan guru adalah mengenali dengan baik potensi – potensi anak dan perkembangan secara empiris, sehingga dapat menjadi “tukang kebun” dari human plant

4.     Pestalozzianisme
a.      Pestalozzi diakui sebagai tokoh yang melahirkan gagasan – gagasan besar tentang pendidikan pada zamannya, sehingga tidak mengherankan apabila ia menerima banyak penghargaan diri berbagai Negara. Gagasan – gagasan tersebut antara lain, yaitu :
1)     Ia mendemokrasikan pendidikan dengan menyatakan bahwa adalah hak mutlak dari setiap anak untuk mengembangkan sepenuh-penuhnya potensi-potensinya yang dikaruniakan tuhan kepadanya
2)     Ia mempsikologikan pendidikan, bahwa teori praktek pendidikan harus didasarkan pada psikologi atau ilmu tentang karakteristik jiwa individu manusia.
3)     Ia adalah orang pertama yang mencoba lebih mendasarkan pendidikan pada perkembangan organik dari pada pemindahan gagasan – gagasan
4)     Ia berusaha menemukan hokum – hokum dasar dari perkembangan individu
5)     Ia berpandangan bahwa pendidikan mulai dengan persepsi tentang obyek – obyek yang konkrit pembentukan tindakan – tindakan yang konkrit, dan pengalaman terhadap respon – respon emosional yang actual
6)     Ia berpandangan bahwa perkembangan adalah sebuah pembangunan potensi secara berangsur – angsur. Setiap bentuk pengajaran harus dilakukan dengan perlahan – lahan, melalui perjalanan yang berangsur – angsur, sesuai dengan pemekaran kemampuan – kemampuan dari anak.
7)     Ia berpandangan bahwa agama lebih dalam dari pada dogma atau syahadat, atau pengingatan tentang katekismus atau injil. Pestalozzi menuntut bahwa perasaan – perasaan keagamaan dibentuk mendahului dari kata – kata simbol – simbol yang di miliki anak.
8)     Ia telah menciptakan beberapa alat – alat baru dalam metode mengajar berhitung, geografi, bahasa, menggambar dan music.
9)     Ia mengemukakan pandangan yang revolusioner tentang disiplin, yang didasarkan pada kemampuan baik dan kerja sama antara pelajar dengan pengajar
10) Ia memberikan suatu alat baru  untuk mengadakan pendidikan guru dan studi tentang pendidikan sebagai sebuah ilmu
b.     Pengaruh Pestalozzi
Pengaruh reformasi Pestalozzi terhadap pendidikan tersebar di Eropa (Jerman, Perancis, Inggris, Rusia, Italia, Spanyol, Polandia) dan juga Amerika Serikat. Pengaruh Pestalozzi di Amerika Serikat melalui tiga jalur, yaitu :
1)     Karya Maclure dan Neef.
2)     Karangan – karangan tentang Pestalozzi
3)     Pengajaran tentang mata kulia pelajaran khusus geografi dan musik ala Pestalozzi adalah mata pelajaran yang pertama di Amerika Serikat
4)     Gerakan Oswega. Edward A Sheldon (1823-1897)


C.    HERBART DAN HERBARTIANISME
1.     Tokoh Herbart (1776-1841)
a.      Ia melakuakan gagasan Pestalozzi tentang mempsikologikan pendidikan, dengan jalan menusun pada gogik yang memadukan filsafat dan psikologi dalam menerangkan peristiwa pendidikan
b.     Perjalan hidupnya
Johan Friedrich Herbart dilahirkan di Oldenburg dari keluarga terpandang dan terpelajar. Sekolah menengah di Gyamnasium Oldenbert dengan tamat mendapat pujian. Kemudian berkulia di Universitas Jena untuk menjadi pengacara
c.      Karier dan karyanya
d.     Setelah tiga tahun di Universitas Jena (1794-1797), atas saran ibunya, ia menjadi tutor bagi tiga anak Gubernur Interlaken, Switzerland. Ini merupakan langkah yang paling menentukan dalam hidupnya, dan menghasilkan dua hal:
1)     Ia mendapatkan pengalaman mengajar yang sangat menentukan pandangan pedagogiknya
2)     Minat pendidikannya sangat dipengaruhi terhadap filsafatnnya, terutama terhadap teori – teori psiokologi dan etikannya

2.     Dasar Filosofis
a.      Naturalism
Ia adalah seorang naturalis,
1)     Teori tahap – tahap perkembangan Budaya (Culture – epoch theory), yang menyatakan bahwa ras manusia berkembang melalui tahap – tahap perkembangan bedaya tertentu, dan tahap – tahap tersebut akan diulangi dalam perkembangan individu
2)     Seseorang manusia yang baik memerintah dirinya sendiri. Khuluk manusia berisi dua faktor, yaitu diri yang memerintah dan diri yang menoloak
3)     Jiwa dibekali suatu kemampuan khusus untuk mereaksi terhadap hal – hal yang ada dilingkungannya
b.     Realisme Kritis (Kritisisme)
Dalam perselisian antara rasionalisme dengan empirisme, Herbart mengambil suatu jalan tengah. Ia setuju dengan rasionalisme bahwa jiwa adalah sebuah kenyataan, tetapi menolak ajaran bahwa pengetahuan adalah bawaan.
c.      Humanism Baru
Faham yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.

3.     Teori Pendidikan
a.      Orientasi Umum
Pendidikan sebagai sebuah ilmu, mendasarkan prinsip – prinsipnya  pada etika dan psikologi. Etika memberikan nya konsep – konsep tentang moralitas yang menjadi dasar tujuan pendidikan. Psikologi memberikan konsep – konsep tentang karakteristik kehidupan kejiwaan yang menjadi dasar metode pendidikan
b.     Tujuan Pendidikan
1)     Tujuan akhir pendidikan adalah individu yang berkarakter atau bermoral, yaitu individu yang memiliki kebebasan, kesempurnaan, kemampuan baik, kebenaran, dan kesamaan.
2)     Individu yang berkarakter atau bermoral, hanya dapat terwujud dengan cara mengembangkan individu untuk memiliki minat yang luas bercabang – cabang (many sidedness of interensi) sebagai sesuatu hasil dari pengetahuan yang luas
3)     Minat adalah sesuatu kecendrungan batin yang menyebabkan bertahannya obyek pemikiran dalam kesadaran, atau kembalinhya obyek pemikiran dalam kesadaran. Minat yang dimiliki seseorang menyebabkan orang itu dapat memerintahkan dirinya untuk bertindak.
c.      Prinsip dan Metode pendidikan
1)     Prinsip Daur Pemikiran
2)     Prinsip Apresiasi
3)     Prinsip Tahap Perkembangan
a)     Tahap pendirian dan persepsi
b)     Tahap penginginan dan pembayaran (imajinasi)
c)     Tahap pertimbangan dan konsep – konsep universal
4)     Prinsip Konsentrasi dan Korelasi
Konsentrasi adalah penyerangan dengan perhatian yang sepenuhnya terhadap sesuatu kesatuan gagasan dan menolak turut sertanya minat – minat yang lainnya
5)     Metode Pendidikan
Terdiri dari 5 langka Formal
a)     Persiapan
b)     Penyajian
c)     Asosiasi
d)     Generalisasi
e)     Aplikasi
6)     Kurikulum
Kurikulum penddikan terdiri atas :
a)     Penyajian yang bersumber dari pengalaman – pengalaman tentang benda – benda
b)     Penyajian yang bersumber dari hubungan – hubungan social dan hubungan – hubungan pribadi
7)     Pelajar
a)     Jiwa dibekali dengan suatu kemampuan khusus untuk beraksi terhadap hal – hal yang ada dalam lingkungan, dan melalui proses penyajian, teralamilah hubungan antara kemampuan – kemampuan dengan kenyataan
b)     3 fungsi kejiwaan yang utama
1.     Mengetahui
2.     Merasakan
3.     Berkemampuan
c)     Arus kesadaran
d)     Kehidupan kejiwaan terbentuk dari serangkaian pernyataan – pernyataan gagasan yang terus muncul dalam kesadaran dan kemudian tersingkir oleh gagasan yang lain.

d.     Pengajar
1)     Memahami karakteristik kehidupan jiwa anak
2)     Menyajikan gagasan – gagasan dengan mempengaruhi lima tahap formal dalam mengejar, sehingga minat yang luas bercabang – cabang







 4.  Herbartianisme
a.      ia di pandang sebagai bapak ilmu pendidikan Modorn.
b.     Perinsip – prinsip pendidikan
1)     Pentingnya pengajaran sekolah dalam mengembangkan karakter/moral
2)     Perlunya metode mengajar yang sehat
3)     Perlu memuliakan perana guru dalam proses pendidikan
c.      Penyebaran gerakan Herbartinisme di eropa dan Amerika Serikat


D.    FROEBEL DAN FROEBELIANISME
1.     Tokoh Foebel
a.      Jenis pendidikan yang dalam abad 19 disebut pendidikan baru, terutama didasarkan pada karya tiga orang tokoh, yaitu : Pestalozzi sebagai pembaharu, herbart sebagai pemikir, dan Froebel
b.     Perjalanan hidupnya
Ia dilahirkan di Oberweisbach, Jerman Selatan.
1)     Ia membentuk ikatan yang mendalam dan berkelanjutan dengan alam
2)     Ia pada usia yang masih sangat muda sudah sangat menyadari kehidupan batinya sendiri.
c.      peyelidikan ilmiah
d.     Karya- karyanya
2.     Dasar Filosofis
a.      Panentheisme
b.     Kesatuan atau bagian – bagian
c.      Teori umum perkembangan
d.     Hokum perkembangan
e.      Perkembangan manusia
f.      Perkembangan kejiwaan dan kerohanian
g.     Teori rekapitulasi budaya
h.     Perkembangan manusia melalui tahap – tahap perkembangan
i.       Hakikat manusia

3.     Teori Pendidikan
a.      Tujuan  pendidikan
Pendidikan hendaknya bertujuan untuk mencapai keselarasan dengan prinsip dasar tentang perwujudan diri melalui kegiatan sendiri dalam kehidupan. Kehidupan yang harus dicari adalah kehidupan dan budaya yang sempurna, yaitu kehidupan dengan segala aspeknya, serta keselarasan yang terdapat di dalamnya.
b.     Metode Pendidikan
1)     Pengarahan Kegiatan Sendiri
2)     Permaina sebagai pernyataan diri (self expression)
Froebel adalah pertama yang memandang dengan benar tentang fungsi permaiana dalam perkembangan anak.
3)     Mengambar
4)     Ritme dan kegiatan – kegiatan yang bersifat pengharusan
5)     Alat – alat pendidikan
c.      Kurikulum
Bersumber dari kurikulum bersumber pada kegiatan – kegiatan pemekaran sifat asli dari anak. Kegiatan – kegiatan ini adalah ekspresi – ekspresi yang diperlukan bagi kehidupannya yang wajar sebagai organism biopsikis.
d.     Pelajar
e.      Pengajar\



4.     Froebelianisme
a.      Seperti Herbart, Froebel adalah seorang ilmuwan pendidikan yang memadukan aspek filosofis dan psiokologis dalam pendidikan.
b.     Sumbangan konseptual tentang pendidikan yang tetap diakui dalam dunia pendidikan yang tetap diakui dalam dunia pendidikan antara lain yaitu konsep  - konsep
1)     Pendidikan harus didasarkan pada evoluasi alami dari kegiatan – kegiatan anak
2)     Semua perkembangan yang sesungguhnya bersumber pada kegiatan sendiri dari dalam diri anak





           


                

                       

























BAB III
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
      Pendidikan dalam arti luas mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal, non formal maupun informal, sampai dengan suatu taraf kedewasaan tertentu. Bersamaan dengan lajunya arus reformasi dalam dunia pendidikan berbagai upaya pembenahan sistem pendidikan dan perangkatnya di Indonesia terus dilakukan, akibatnya muncul beberapa peraturan pendidikan untuk saling melengkapi dan penyempurnaan peraturan-peraturan yang sudah tidak relevan lagi dengan kebutuhan saat ini.

      Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dilakukan salah satunya melalui peningkatan produktivitas kerja guru untuk itu guru diharapkan dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya baik secara perseorangan melalui pendidikan dan pelatihan, maupun secara bersama-sama melalui kegiatan penataran. Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan.Dalam proses pendidikan di sekolah, guru memegang tugas ganda yaitu sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru bertugas menuangkan sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik guru bertugas membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri. Guru merupakan komponen yang berpengaruh dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja dari

      Seorang guru sangat menentukan mutu pendidikan. Data Pusat Statistik Pendidikan Balitbang Depdiknas 2000/2001 menunjukkan bahwa persentase guru yang layak mengajar terhadap jumlah guru yang ada secara nasional adalah 63,79%. Artinya masih terdapat sekitar 36,21% guru yang tidak layak mengajar baik dilihat dari kompetensi maupun kualifikasi pendidikannya.

      Kinerja guru adalah aktivitas guru dalam melaksanakan tugas mengajar dalam kegiatan intrakurikuler maupuan kegiatan ekstrakurikuler yang meliputi kegiatan : perencanaan pembelajaran, proses belajar mengajar, menggunakan media pembelajaran, melaksanakan evaluasi, melaksanakan program perbaikan dan pengayaan, kerjasama dan tanggung jawab dalam rangka peningkatan mengajar guru untuk mencapai daya serap yang tinggi atau meningkatkan hasil belajar siswa. Stress kerja adalah sebagai reaksi-reaksi emosional dan psikologis yang terjadi pada situasi dimana tujuan individu mendapat halangan dan tidak bias mengatasinya. Motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi yang berpengaruh mebangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan ingkungan kerja.
















B.    DAFTAR PUSTAKA

         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar